perjalanan ini terasa panjang. ya, seperti
perjalanan pada umumnya, perjalanan ini dipenuhi dengan pasir, batu, juga
kerikil tajam.
aku pernah membuat semacam peta perjalanan hidupku. disitu tergambar jalan yang panjang dan berkelak-kelok. yang naik turun. dan yang banyak rintangan. kadang aku suka. kadang tidak. kadang orang lain suka, namun lebih banyak tidak. aku sadar hidup ini tak selalu dijalani dengan kata suka.
banyak hal yang menjadi imajinasiku. menjadi cita-cita yang ingin ku wujudkan. dalam otakku semua itu dapat terwujud. hanya saja dengan cara yang mungkin aku belum lakukan. dengan trick yang belum ku temukan.aku heran mengapa orang terbiasa untuk tidak menjawab orang berbicara, memotong orang yang sedang bercerita, atau tidak menjawab salam. apakah itu sebagian dari kebrobokan karakter?aku akan berusaha untuk memaafkan apapun. melupakan apapun. yang mungkin akan mengotori pikiranku yang tak semestinya ku kotori dengan egoku, dengan kemunafikanku, dengan nafsuku.aku tahu setiap manusia memiliki sisi gelap dan sisi terang. namun yang kupertanyakan mengapa sebagian merasa biasa untuk tidak menghargai. atau yang semestinya ku tanyakan ialah, mengapa aku terlalu mudah untuk tidak menghargai? mengapa aku salah? dan mengapa aku masih saja melakukan hal-hal yang menyakiti orang lain. dan aku tahu sebelumnya bahwa itu salah.setiap orang memiliki hati sendiri-sendiri. hati yang satu. benarkan kataku, hati itu hanya satu?kata orang hati itu seperti cermin.mudah sekali pecah. dan apabila sudah pecah atau retak saja, bila kau benarkan dengan lem super canggih di dunia maka bekasnya akan tetap ada. memberikan nuansa yang tidak enak untuk bercermin. dan tambahan lagi dariku, mungkin hati juga bisa dijadikan alat untuk bercermin. mungkin bercermin akan dirimu yang mungkin kau pikir sudah baik. dengan merasakan apa yang tidak pantas dari orang lain, mungkin itulah yang orang lain rasakan kepadamu. yah.. manusia memang banyak kesalahan yang ia sendiri tak dapat melihatnya. jadi dibutuhkan cermin. astaghfirullahal'adzim..
aku pernah membuat semacam peta perjalanan hidupku. disitu tergambar jalan yang panjang dan berkelak-kelok. yang naik turun. dan yang banyak rintangan. kadang aku suka. kadang tidak. kadang orang lain suka, namun lebih banyak tidak. aku sadar hidup ini tak selalu dijalani dengan kata suka.
banyak hal yang menjadi imajinasiku. menjadi cita-cita yang ingin ku wujudkan. dalam otakku semua itu dapat terwujud. hanya saja dengan cara yang mungkin aku belum lakukan. dengan trick yang belum ku temukan.aku heran mengapa orang terbiasa untuk tidak menjawab orang berbicara, memotong orang yang sedang bercerita, atau tidak menjawab salam. apakah itu sebagian dari kebrobokan karakter?aku akan berusaha untuk memaafkan apapun. melupakan apapun. yang mungkin akan mengotori pikiranku yang tak semestinya ku kotori dengan egoku, dengan kemunafikanku, dengan nafsuku.aku tahu setiap manusia memiliki sisi gelap dan sisi terang. namun yang kupertanyakan mengapa sebagian merasa biasa untuk tidak menghargai. atau yang semestinya ku tanyakan ialah, mengapa aku terlalu mudah untuk tidak menghargai? mengapa aku salah? dan mengapa aku masih saja melakukan hal-hal yang menyakiti orang lain. dan aku tahu sebelumnya bahwa itu salah.setiap orang memiliki hati sendiri-sendiri. hati yang satu. benarkan kataku, hati itu hanya satu?kata orang hati itu seperti cermin.mudah sekali pecah. dan apabila sudah pecah atau retak saja, bila kau benarkan dengan lem super canggih di dunia maka bekasnya akan tetap ada. memberikan nuansa yang tidak enak untuk bercermin. dan tambahan lagi dariku, mungkin hati juga bisa dijadikan alat untuk bercermin. mungkin bercermin akan dirimu yang mungkin kau pikir sudah baik. dengan merasakan apa yang tidak pantas dari orang lain, mungkin itulah yang orang lain rasakan kepadamu. yah.. manusia memang banyak kesalahan yang ia sendiri tak dapat melihatnya. jadi dibutuhkan cermin. astaghfirullahal'adzim..
0 komentar:
Posting Komentar