Pages

Subscribe:

Rabu, 22 Februari 2012

Mom! I Don't Want to Watch Gossip


Pernah menyalakan televisi pada pagi hari sebelum berangkat kuliah? Atau pada hari libur? Program apakah yang sahabat ‘kebanyakan’ lihat pada jam-jam ‘semangat’ pagi tersebut?

Jam menunjukkan pukul 06.00. Tidak seperti hari-hari biasanya saya masih bersantai-santai karena sedang libur semesteran (libur semesteran yang menurut saya panjaaaaaang banget sampe bikin  bulukan_). Kebetulan sudah lama tidak menonton televisi (pumpung di rumah_) jadi saya putuskan untuk menyalakan televisi saja, siapa tahu ada acara televisi baru yang belum pernah saya tonton dan bisa jadi hiburan ringan di pagi hari kala itu. (dan akhirnya, klik_).

Hampir semua saluran televisi komersil yang sudah punya nama besar menayangkan program acara yang sama meski dengan judul yang berbeda-beda. Saya sampai kesal memencet-mencet tombol remote karena semua saluran televisi sedang membahas topik yang sama tentang permasalahan selebriti yang sedang gencar-gencarnya saat itu. Tahukah sahabat program acara apa yang saya maksut? Yap!!! Program itu adalah infotaiment atau masyarakat awam sering menyebutnya sebagai acara gosip.
Kata guru Agama saya waktu SMP, bu Maesaroh, saat berintermezzo di depan kelas, dari namanya saja sudah dapat dilihat huruf G-O-S sebagai huruf awal pembentuk kata. Coba sahabat tambah huruf H di belakang huruf S tersebut. Ternyata menjadi kata G-O-S-H = GOSH = hantu = saitan (?????_). Bukan mengjudge acara tersebut sebagai acara saitan (karena kedengerannya kasar banget dan memang acara tersebut ditayangkan untuk manusia asli hehehe_) tapi mungkin begini, acara tersebut memiliki dampak negatif bila ditonton terus-menerus, dan tak mustahil bila dengan terus menerus menontonnya kita bisa kecripatan dosa karena tak sengaja ikut mengobrolkan aib selebriti itu sewaktu di kampus (misal_). Dalam artian, kita ikut menjadi perpanjangan lidah para jurnalist gosip tentang berita yang mereka tayangkan di infotaiment tersebut. Padahal berita tersebut belum tentu benar adanya (salah-salah jadi fitnah_). Kalau sudah begini, bukan tidak mungkin lagi kita kecripatan dosa bukan? Dan ini seperti ‘tujuan’ saitan yang selalu berusaha menjadikan manusia bertumpuk dosa dengan perbuatan yang secara sadar maupun tidak telah dilakukan.
 Yang sekarang berputar-putar di kepala saya adalah mengapa acara tersebut ditayangkan beruntut (selesai dari satu saluran mulai lagi di saluran yang lain_) pada PAGI hari??? (eitsss.... jangan salah, siang dan sore hari juga_). Acara ini sepertinya tidak hanya ditujukan kepada ibu-ibu (wanita Indonesia_) tapi (mungkin_) juga adik-adik kita generasi muda penerus bangsa (termasuk diri kita sendiri_), mengapa? Karena jam penayangannya yang kebetulan tepat sekali (jawa: ndilalah pas_) dengan waktu-waktu longgar yang biasa dihabiskan ibu-ibu dan adik-adik sekolah untuk menyalakan televisi. Apakah ini salah satu cara yang dilakukan oleh golongan ‘pengutama finansial’ untuk membodohkan kita, para wanita dan generasi muda penerus bangsa? (Astaghfirullah, tidak boleh su’udzon_). Jawabannya adalah, Wallahu a'lam bishowab.


Tentang Waktu

Sahabat, taukah kamu di pagi dan sore hari adalah waktu yang bagus untuk menyerap berbagai hal yang sedang kita simak? Pasti sebagian dari sahabat merasa lebih nyaman bila belajar pada pagi hari bukan? Kuliah pada jam pertama pasti lebih bersemangat daripada kuliah di jam terakhir (karena kuliah siang biasanya ngantuk_), dan materi yang diberikan dosen akan lebih banyak terserap pada waktu itu (jam pertama_) bukan? Nah mengapa demikian? Ternyata waktu tersebut (yaitu pagi hari dan sore hari_) adalah waktu peralihan dari gelap ke terang dan dari terang ke gelap dimana otak kita sedang dalam masa fresh-freshnya untuk menyerap apa saja yang sedang kita lihat/simak/pelajari. Maka manfaatkanlah waktu tersebut untuk hal-hal yang urgent saja seperti belajar atau membaca buku, atau Al Qur’an. Pasti apa yang sahabat pelajari akan terasa lebih ringan untuk dipelajari. Jangan sia-siakan waktu bagus tersebut untuk melihat tayangan gosip yang sebenarnya bukan ‘bisnis’ kita untuk mengetahui dan memikirkan kehidupan para selebriti.

Sahabat, bila dalam satu hari sahabat belajar rutin selama (misal_) empat jam saja, apa yang akan terjadi dengan nilai-nilai kuliah sahabat? Pasti langsung naik seperti roket bukan? Mengapa? Jawabannya karena kita rutin mengamati (baca: mempelajari_) pelajaran tersebut. Kita mengulang-ulangnya hingga apa yang kita pelajari benar-benar melekat pada memori kepala kita. Nah bayangkan bila empat jam rutin dalam satu hari tersebut digunakan untuk menonton acara gosip di televisi secara bergantian. Bisa jadi yang melekat di memori kepala kita adalah gosip-gosip seputar selebriti yang (katanya_) sedang dikupas secara intens itu. Benar-benar mubazir bukan? Empat jam untuk menyaksikan program yang tak ada manfaatnya, hanya memenuhi kepuasan batin saja. Terlebih lagi bila efek sampingnya mulai menjalar, yaitu ikut-ikut menggosipkan atau mengumbar aib sahabat lain karena sudah menganggap hal yang tabu menjadi patut dan layak untuk diperbincangkan (by: Silet_). Aduhhhh..... Naudzubillah dehh...

Wanita dan Generasi Muda Penerus Bangsa

Pernahkah sahabat mendengar ini,
Wanita mempunyai power yang begitu besar dan memperdayakan. Maka manfaatkanlah ia dalam kema’rufan demi tegaknya tiang agama. Karena sesungguhnya negara yang baik adalah negara yang wanita-wanitanya baik. Begitu pula sebaliknya.”

Dan juga ini,

Beri aku seribu orang, dan dengan mereka aku akan menggerakkan Gunung Semeru. Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia.”



Pasti sudah sering bukan? Nah, bagaimana bila para wanita dan juga generasi muda penerus bangsa ini selalu dicekoki gosip secara terus-menerus? Bagaimanakah keadaan negara ini bila para generasi muda penerus bangsanya lebih senang menyia-nyiakan waktu dengan menonton acara gosip daripada belajar berbagai macam IPTEK atau mencari solusi untuk memecahkan permasalahan negeri yang tak selesai-selesai ini? Apakah bisa dibayangkan bila suatu saat nanti di Senayan para wakil rakyat yang harusnya bersidang malah sebagian tidur dan sebagian lagi sedang asyik membahas gosip selebriti yang sebenarnya sangat tidak perlu untuk dibahas? Bagaimana pula bila ibu-ibu rumah tangga yang seharusnya mendidik malah memperbolehkan putra-putrinya untuk bergaya dan berkeseharian seperti para selebriti yang sering mereka tonton di acara infoitaiment? (haduhhh..haduhh.... siapa yang sudah pusing membayangkannya?_) Taukah sahabat tanpa kita sadari apa yang kita lihat, dengar, saksikan, secara terus-menerus akan menempel di alam bawah bawah sadar kita? Dan bila kita sudah merasa nyaman, ini akan membentuk watak dan karakter pribadi masing-masing. Karakter seperti apa yang sahabat inginkan, maka donatur terbesarnya adalah indera sahabat.

“Warning”nya pun Sudah Ada

Sahabat pelangi, di bawah ini akan saya cuplikan beberapa arti ayat Al Qur’an Nur Karim yang menerangkan bahwa Allah SWT telah memberi peringatan kepada kita untuk menjauhi gibah (gosip_). Berikut bunyinya:

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. ... (TQS. al-Hujurat 16)

"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. .....Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar". (TQS an-Nuur 11)

"Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. ..". (TQS. an-Nuur 19)

"Apakah tiada kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka .........Cukuplah bagi mereka neraka Jahannam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali." (TQS. Al Mujadalah 8)

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan tentang membuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan takwa. ...." (TQS. Al Mujadalah 9)

Dan Endingnya

Memang benar, kita semua butuh hiburan. Tidak ada larangan kok sahabat melihat acara gosip. Dan yang dimaksud dosa disini bukan sekali melihat acara tersebut langsung kena dosa. Bukan! Tapi ada efek-efek lain yang jika dibiarkan terus-menerus akan menambah-nambahi dosa. Selain itu tidak bermanfaat juga untuk hidup kita. Tayangan yang biasa ditujukan untuk para wanita dan generasi muda penerus bangsa tersebut malah nyata-nyata membawa dampak negatif bagi masa depan negara kita tercinta Indonesia. So, cara yang tepat untuk menghentikan ulah para ‘pengutama finansial’ ini adalah dengan cepat-cepat mengganti tayangan gossip ke acara  di chanel lain yang lebih berkelas dan kaya manfaat. Atau matikan saja televisinya dan lakukan kegiatan lain yang tentunya (lagi-lagi_) lebih bermanfaat. Setuju? Salam dari pelangi.. 


0 komentar:

Posting Komentar

 
Rainbow Arch Over Clouds